[Book Review] Antologi Cinta





Benang Merah di Setiap Cerita

Judul          : Antologi Cinta
Penulis      : Klub Buku Indonesia, Khrisna Pabichara, Sefryana Khairil, Adenita, Loryta Chai, dkk
Penerbit     : Bypass
Harga       : Rp 42.000
Tebal Halaman : 217 halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, April 2013
ISBN : 978-602-18715-2-9
Review:

Antologi Cinta adalah  kumpulan cerpen yang memiliki benang merah yaitu cinta. Ada 14 kumpulan cerpen yang teramu apik dalam setiap kisahnya. Seleksi ketat dari ratusan naskah dipilih 30 terbaik, kemudian dikerucutkan jadi 10 cerpen dan 4 penulis tamu dari Klub Buku Indonesia.
·         Alya
Rizky mengisahkan dirinya bahwa ia anak tunggal dari, ayah seorang diplomat dan ibu aktivis perempuan. Semenjak SD hingga SMA kelas 2 dirinya satu sekolah dengan Alya. Kemudian ia pindah ke Kansas, lalu kuliah di Paris. Saat summer Holiday datang. Ibunya  menyuruh berlibur keliling Eropa atau ke Mexico. Namun pilihan Rizky jatuh untuk pulang ke Indonesia. Alya satu-satunya alasan untuk kembali ke tanah air.
“Alya, I’ve fallen in love with you since the first time met you.” (halaman 13)
Alya terdiam selama beberapa saat kemudian berkata, “Maaf …” (halaman 15)
Apakah cinta selamanya harus memiliki? Temukan jawbannya di cerpen ini
·         Cinta yang Tak Pernah Menua
Kisah jatuh cinta hingga usia senja seorang Don juan, yang menjemput kekasihnya malah bertemu gadis lain yang menawan hatinya. Don juan memutuskan kekasihnya yang pencemburu, lalu menikahi si gadis. Dari mereka tidak punya apa-apa hingga hidup dengan layak semua dijalaninya penuh kesabaran. Tetepi di usia separuh abadnya, saat pubertas kedua tiba. Tokoh “aku” mencurigai sang suaminya, sudah tidak jujur.
“Aku bahagia telah mencintaimu setiap hari, sampai mati.” (halaman 32)
·         Di Balik Cerita Sepede Ontel Klasik
Lea gadis penyuka fotografi yang juga masuk di fakultas Matematika. Ia sering bolos demi hobbynya yang suka motret. Suatu ketika ia melihat sepeda ontel milik mahasiswa lain, ada kesan kuno dan klasik yang dibalut pula oleh pengendaranya. Lea yang penasaran menguntit sang pemilik sepeda ontel, dari kelas hingga rumahnya. Lea yang ketahuan akhirnya menyampaikan perasaan sukanya dengan sepeda ontel itu. Arya nama lelaki itu, ia tahu Lea berbakat dari foto-foto yang diperlihatkan Lea lewat camera SLRnya.
Hingga Arya berkata, “ Jangan pernah kita menyesali yang telah terjadi dengan takdir kita. Kalau kita mammpu mengemban dua-duannya, pasti kita akan berhasil.” (halaman 42) Nasihat Arya dijadikan Lea pelecut semangat, Arya yang hidup pas-pasan bisa masuk fakultas kedokteran dan mendapat beasiswa. Sementara dirinya malah menyia-yiakan kuliah dan uang yang diberikan ortunya.
·         Kedai Kopi Ceu Enah
Keluhan seoarang hamba kepada Tuhannya, hingga berlanjut cerita dari jaman ia di kandungan 2 bulan di tinggal kabur sang ayah. Ibunya melahirkannya lalu meninggal. Enah diasuh oleh Uwak Encih dan Uwak Omang. Uwak Omang yang mabuk berat menggagahi tubuh Enak yang kecil. Uwak Encih marah besar karena sudah dibesarkan malah menggoda suaminya. Enah pindah ke Bogor dan membuka kedai Kopi di sana. Ia memiliki dua anak, tapi Enah sendiri tidak tahu dari bapak yang sama atau berbeda. Kedai kopi Enah rame tak terbilang, namun mulai surut sejak pinangan Haji Obet ditolaknya. Saat kedai akan tutup ada pengunjung yang meminta dibuatkan kopi. Ketika Enah sedang melayani dari belakang ia dibekap 4 orang berbadan kekar, dan Haji Obet mengingatkan kembali pada peristiwa Uwak Omang. Hingga batas kesabaran Enah habis, Yayat anaknya mengandung anak dari Haji Obet. Haji tapi tukang kawin. Enah tidak ingin cucunya tahu siapa ayah kandungnya. Ending yang keren, membuat tercengang.
·         Dinda Kencana
Kisah seorang jurnalis yang mewawancarai penulis novel, yang baru saja meledak namanya dipasaran. Cukup susah untuk mewawancarai karena tidak ada kenalan. Ternyata kenalannya adalah suami dari penulis tersebut. Kenyataan pilu wawancara dari seorang Dinda Kencana. Dan kekecewaan berat di hati sang jurnalis, kenapa bukan dia yang bisa meraih David.
Tapi lihatlah kini, bukankah hidup itu kejam dan menggelikan sekaligus? (halaman 75)
·         Halaman Delapan Puluh Sembilan
Cerpen ini terinspirasi dari Catatan Seorang Demonstran, kisah Soe Hok Gie. Dua orang yang saling berhadapan dalam perpustakan. Dalam diam mereka saling memberi dan mengisi. Hingga lelaki itu melamarnya di halaman 89 novel Olenka, karangan Budi Darma. Sang lelaki meminta sang gadis membacanya, lalu mengganti nama Olenka menjadi nama dia. Ayah menerima lamaran, namun murka karena di depan halaman surat kabar. Terpampang jelas wajah sang lelaki sedang memperjuangkan demokrasi dalam sebuah orasi ketidakterimaan perlakuan pemerintah pada rakyatnya. Kisah ending yang tragis.
·         Mbak Kemala
Kisah Mbak Kemala yang ternyata bukan anak kandung orang tuanya. Ayah kandungnya sedang di rumah sakit, oleh sebab itu orangtuanya angkat berkata terus terang. Bahwa pernikahan 10 tahun mereka yang belum dikaruniai anak, hingga mengangkat dirinya. Puspita lahir satu tahun berselang. Nilai akademik Kemala membuat orang tua angkatnya bangga. Sementara Puspita ialah penulis muda berbakat yang telah melahirka dua novel. Cerita novel yang ia karang persis kejadian dalam hidup Kemala. Apakah akan berakhir seperti dalam novel juga kisah Mbak Kemala?
·         My Sandwich
Dharma penderita skizofrenia bertemu kembali dengan mantan kekasihnya. Semenjak dikirimi Kezia sebuah Sandwich. Ia tahu siapa pembuat sandwich itu dan mendatangi langsung tokonya. Di sana cintanya kembali bersemi, namun Mirna harus memupus harapan karena Dharma mendapat telephone dari Kezia yang dikira Mirna adalah kekasihnya.
Masih ada cerpen yang lain dengan judul : Pangeran Tidur, Tel[ov]ephone, Titik, Pencuri Tidur, Titipan Cinta, Wisuda.  Buku ini recommended buat yang gemar menyukai bacaan cerpen atau penulis yang ingin mendalami dunia cerpen.
+++

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat